Sabtu, 20 Oktober 2012

The Legend of Eler : Azena's Journey (Chapter 6)

“Azena!!!Azena!!” suara Vanessa kembali memanggilku, membuatku gugup.  Langkahku terhenti mendengarnya. Apa yang ingin Vanessa lakukan disini?Kenapa ia memanggil namaku? Mungkin saja ini khalusinasi dari alam bawah sadarku. Tapi semakin lama suara itu semakin jelas, tepat berada di belakangku. Apa ia ingin menemuiku?

Jujur saja, aku sangat takut bila ia melihat wajahku. Wajah yang telah berubah menjadi wajah monster berdarah dingin, yang seakan-akan tak peduli akan orang lain. Aku mencoba memutar tubuhku ke arah Vanessa untuk sekedar melihatnya. Tapi hati ku seolah-olah mencegahku. Aku tak sanggup melihat wajahnya.

The Legend of Eler : Azena's Journey (Chapter 5)

“Apa kau tahu sebuah legenda tentang pengendali kekuatan elemen alam?” kakek Akasa bertanya kepadaku.

“Tidak,aku tak pernah mendengar legenda seperti itu. Memang legenda apa itu?” aku balik bertanya.

“Jadi begini,dunia ini terdiri dari berbagai macam manusia yang berbeda-beda setiap individunya. Dan setiap manusia mempunyai elemen masing-masing dalam dirinya. Kau,aku, dan orang lain memiliki elemen yang beragam,tergantung dari manusianya.”

“Tahan dulu kek Akasa,aku tidak mengerti apa yang kau jelaskan. Apa maksud dari elemen-elemen itu?Dan dari mana orang-orang mendapatkan elemen itu?”

The Legend of Eler : Azena's Journey (Chapter 4)

“Ya, kau boleh tinggal disini selama kau mau” jawab seorang wanita yang merupakan ibunda dari Vanessa. “Aku senang bila putriku mendapat teman bermain” tambahnya sembari tersenyum. Aku senang sekali mendengar jawaban darinya. Itu berarti aku bisa bermain bersama Vanessa sepanjang waktu.

“Nah,karena sekarang sudah malam sebaiknya kalian berdua cepat pergi tidur. Azena,akan kutunjukkan kamarmu, mari.” Ibunda Vanessa berdiri lalu berjalan menyusuri lorong yang berada dalam rumah. Aku mengikutinya dari belakang dan melihat-lihat keadaan rumah. Sederhana,namun sangat indah. Dindingnya terbuat dari kayu,mirip seperti rumah dari orang Timur. Sesaat kemudian, kami sampai di depan sebuah kamar.

The Legend of Eler : Azena's Journey (Chapter 3)

“Cepat bersihkan wajahmu. Bila sudah selesai,kompres Vanessa dengan ini” ia menunjukkan sebuah mangkuk berisi cairan berwarna kuning transparan,mirip seperti minyak zaitun. “Dan berikan air ini untuknya bila ia sudah sadar” katanya lagi sambil menaruh sebuah cawan ke atas meja. Kakek itu lalu pergi keluar dari ruangan.

Sekarang aku berada di rumah kakek tersebut, dengan keadaan Vanessa yang masih belum siuman dan wajahku yang masih ada sisa-sisa kotoran binatang. Aku pergi ke sumur yang berada di depan dan mengambil air untuk membersihkan wajahku. Sekilas aku melihat wajahku dari pantulan air di dalam ember. Masih terlihat luka bekas sayatan pedang ketika aku diserang oleh warga kota dulu. Mungkin luka ini tidak akan bisa hilang.

The Legend of Eler : Azena's Journey (Chapter 2)

Aku terjebak dalam sebuah ruangan gelap. Dimana ini??Tempat macam apa ini??Aku mencari-cari jalan keluar dari tempat yang membuatku takut ini. Sebuah suara terdengar di telingaku. Suara yang sangat indah, bagaikan alunan melodi yang membuat jantungku berdegup kencang. Mungkinkah itu suara bidadari??Mungkinkah aku telah mati??. Aku tak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkannya ,aku mencoba memasang telingaku dengan baik.

Seketika muncul secercah cahaya di hadapanku. Aku mencoba berlari ke arah cahaya itu. Semakin aku berlari, semakin jelas pula suara yang kudengar tadi. Tapi entah mengapa, cahaya itu terasa jauh sekali. Terasa ada yang menarik tubuhku kebelakang dan mencoba menjauhkanku dari cahaya itu. Tetapi aku mencoba melawannya dan terus berlari ke cahaya itu. Perlahan-lahan, cahaya itu semakin dekat, dan akhirnya tiba di depan cahaya tersebut.